ISTILAH-ISTILAH DALAM SENI TEATER
Halo sahabat..,pada materi kali ini Djiwo akan memposting tentang ISTILAH-ISTILAH DALAM SENI TEATER,,,,silahkan di baca dan pelajari baik-baik yaach?
Arena : salah astu bentuk panggung yang tidak dibatasi oleh konvensi empat dinding imajiner.
Artikulas : hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya,dan dipengaruhi
oleh penguasaan organ produksi suara.
oleh penguasaan organ produksi suara.
Aside : dialog enyamping, atau suara hati dan pikiran tokoh.
Atmosfir : istilah teater untuk menyebut suasana atau kondisi lingkungan.
Audibilty : segala sesuatu yang berkaitan dengan pendengaran.
Auditorium : ruang tempat duduk penonton dalam panggung proscenium.
Backdrop : layar paling belakang, kain yang dapat digulung atau di naik-turunkan dan membentuk
latar belakang panggung.
latar belakang panggung.
Bahasa tubuh : bahasa yang ditimbulkan oleh isyarat-isyarat dan ekspresi tubuh.
Bar : pipa bisa yang digunakan sebagai baris untuk pemasangan lampu.
Barndoor : sirip empat sisi yang diletakkan pada lampu dan digunakan untuk membatasi lebar sinar
cahaya.
cahaya.
Batten : 1. Lampu flood yang dirangkai dalam satu kompartemen (wadah). 2. Perlengkaa
panggung yang dapat dignakanuntuk mengaitkan sesuatu dan dapat di pindah-pindahkan.
panggung yang dapat dignakanuntuk mengaitkan sesuatu dan dapat di pindah-pindahkan.
Beats : satu kesatuan arti terkecil dari dialog.
Belly to Belly : dua lensa yang dipasang berhadap dalam sbuah lampudan jaraknya bisa diatur.
Bifocal : lampu profil standar yang di tambahi dengan shutter tambahan.
Blocking : gerak dan perpindahan pemain dari satu area kearea laindi panggung.
Boom : baris lampu yang dipsang secara vertikal.
Border : pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaik-turunkan fungsinya untuk memberikan
batasan area pemain yang digunakan.
batasan area pemain yang digunakan.
Bracket : pengait untuk memasang lampu pada boom, disebut pula sebagai boom arm.
Catwalk : permukaan, papan atau jembatan yang dibuat diatas panggung yang dapat
menghubungan sisi satu kesisi yang lain.
menghubungan sisi satu kesisi yang lain.
Control Balance : pengaturan tingkat kekerasan suatu sumber suara terhadap sumber suara yang lain.
Control Desk : disebut juga remote control, alata untuk mengukur tinggi rendahnya suatu intensitas
cahaya dari jarak jauh.
cahaya dari jarak jauh.
Denotasi : arti yag sebenarnya sesuai dengan arti yang terdapat dalam kamus.
Dialog : percakapan para pemain.
Diafragma : sekat yang memisahkan antara rongga dada dan rongga perut.
Diffuse : jenis refleksi cahaya yag memiliki pantulan merata serta panjang sinarnya sama.
Diftong : kombinasi dua jenis huruf vokal dan diucapkan bersamaan.
Diksi : latihan mengeja kata dengan suara keras dan jelas.
Dimmer : alata pengatur tinggi rendahnya intensitas cahaya.
Distorsi : hsil suara rekaman melebihi standar batas maksimal yang ditentukan.
Donut : plat metal yang digunakan untuk meningkatkan ketajaman lingkar sinar cahaya yang
dihadilkan oleh lampu sorot.
dihadilkan oleh lampu sorot.
Drama : salah stu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik
yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi.
yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi.
Dramatic Irony : aksi seorang tokoh yang berkata atau bertindak sesuatu , dimana tanpa disadari akan
menimpa dirinya sendiri.
menimpa dirinya sendiri.
Ekstensi : menambah besarnya sudut antara dua bagian badan.
Eksposisi : penggambaran awal dari sebuah lakon, berisi tentang perkenalan karakter, dan masalah
yang akan digunakan.
yang akan digunakan.
Ellipsoidal : jenis reflector yang memiliki bentuk ellips.
Emosi : proses fisik dan psikis yang kompleks yang bisa muncul secara tiba-tiba dan spontan
atau diluar kesadaran.
atau diluar kesadaran.
Ephemeral : sifat pertunjukan yag bermula pada suatu malam dan brakhir pada malam yang sama.
ERS : Elliposoidal Reflector Spotlight. Lampu spot yang mrnggunakan reflektor berbentuk
ellips disebut juga lampu profile atau leko.
ellips disebut juga lampu profile atau leko.
ERS Axial : Lampu ERS yang bohlamnya dipasang secara horizontal.
ERS Radial : lampu ERS yang bohlamnya dipadang miring 45 derajat.
Farce : seni pertunjukan yang menyerupai dagelan tetepi bukan dagelan seperti di Indonesia.
Filter : plastik atau mika berwarna untuk mengubah warna lampu.
Flashback : kilad balik peristiwa lampau yang dikisahkan kembali pada saat ini.
Flat karakter : karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan biasanya bersifat hitam
putih.
putih.
Adegan : bagian dari babak yang menggambarkan satu suasana dari beberapa suasana dalam
babak.
babak.
Additive mixing : pencampuran warna pada objek yang disinari dari dua atau lebih lampu yang berbeda.
Akting : Tingkah laku yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkan.
Aktor : orag yang elakukan akting.
Amphiteater : panggung pertunjukan jaman yunani kuno.
Amplifikasi : penguatan energi listrik setelah melalui rangkaian elektronik.
Apron : daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium.
Fleksi : membengkokkan suatu seni untuk mengurangi sudut antara dua bagian badan.
Fleksibelitas : daya lentur suatu objek / tingkat kelenturan suatu objek.
Files : disebut juga penutup. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk
menggantung set dekor serta mengalami peralatan tata cahaya.
menggantung set dekor serta mengalami peralatan tata cahaya.
Floodlight : jenis lampu yang sinar cahayanya menyebar serta tidak bisa diatur fokusnya.
Focalpoint : tititk temu pusat pendar cahaya.
FOH : Front Of House. Bagian depan kursi penonton dimana diatasnya terdapat pipa baris
lampu.
lampu.
Fokus : 1. Istilah dalam penyutradaraan dalam menonjolkan adegan atau permainan aktor. 2.
Istilah tata cahaya untuk area yang disinari cahaya dengan tepat dan jelas.
Istilah tata cahaya untuk area yang disinari cahaya dengan tepat dan jelas.
Fllow Spot : jenis lampu spot yang dapat dikendalikan secara manual untuk mengikuti arah gerak
pemain.
pemain.
Fore Shadowing : bayang-bayang yang mendahuluisebuah peristiwa yang sesungguhnya itu terjadi.
Foyer : ruang tunggu penonton sebelum pertunjukkan dimulai atau saat istirahat.
Frequency Respon: kemampuan dalam menangkap frakuensi pada batas maksimum dan minimum.
Fresnel : 1. Lensa yang mukanya bergigi. 2. Jenis lampu yang menggunakan lensa bergigi.
Gesture : sikap tubuh yang memiliki makna, bisa juga diartikan dengan gerak tubuh sebagai
isyarat.
isyarat.
Gestus : aksi atau ucapan tokoh utama yang beritikat tentang sesuatu persoalan yang
menimbulkan pertentanga atau konflik antar tokoh.
menimbulkan pertentanga atau konflik antar tokoh.
Gimmic : adegan awal dari sebuah lakon yang berfungsi sebagai pengikat minat penonton untuk
menyaksikan kelanjutan dari lakon tersebut.
menyaksikan kelanjutan dari lakon tersebut.
Globe : panggung yang tempat duduk penontonya berkeliling, digunakan pada pementasan
teater jaman Ellizabeth di Inggris.
teater jaman Ellizabeth di Inggris.
Gobo : plat metal yang dicetak membentuk pola atau otif tertentu dan digunaka untuk
membuat lukisan sinar cahaya.
membuat lukisan sinar cahaya.
Groundow : Lampu flood yang doletakkan dibawah untuk menrangi aktor atau siklorama dari
bawah.
bawah.
Imajinasi : proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, dimana gambaran
tersebut tidak pernah dialami sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya.
tersebut tidak pernah dialami sebelumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya.
Imrovisasi : gerakan dan ucapan yang tidak terencana untuk menghidupkan permainan.
Intonasi : nada suara yang dalam bahasa jawa disebut langgam, irama bicara, atau alunan nada
dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton.
dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton.
Insersio : kearah mana otot itu berjalan atau arah jalanya otot yang bergerak.
Irama : gelombang naik turun, longgar kencangnya gerakan atau suara yang berjala dengan
teratur.
teratur.
Iris : piranti untuk memperbesar atau mememperkecil diameter lingkaran sinar cahaya yang
dihasilkan oleh lampu.
dihasilkan oleh lampu.
Jeda : pemenggalan kalimat dengan maksud untuk memberi tekanan pada kata.
Karakter : gambaran tokoh peran yang diciptakan oleh penilis lakon melalui keseluruhan ciri-ciri
jiwa da raga seorang peran.
jiwa da raga seorang peran.
Karakter Teatrikal: karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat simbolis.
Kolokasi : asosiasi kata dengan bahasa yang tidak formal, bahasa percakapan sehari-hari pada
suatu tempat dan masa tertentu.
suatu tempat dan masa tertentu.
Komedi : slahsatu jenis lakon yang mengungkapkan cacat dan kelemaha sifat manusia dengan
cara yang lucu, sehingga pra penonton lebih bisa menghayatikenyataan hidupnya.
cara yang lucu, sehingga pra penonton lebih bisa menghayatikenyataan hidupnya.
Komedi Stamboel: pertunjukan teater yang mendapat pengaruh dari Turki dan sangat populer di Indonesia
pada jaman sebelum kemerdekaan.
pada jaman sebelum kemerdekaan.
Komunikan : penerima komunnikasi.
Komunikator : penyampai komunikasi.
Konflik : ketegangan yang muncul dalam lakon akibat adanya karakter yang bertentangan, baik
dengan dirinya sendiri maupun yang ada diluar dirinya.
dengan dirinya sendiri maupun yang ada diluar dirinya.
Konotasi : arti kata yang bukan sebenarnay dan lebih dipengaruhi oleh konteks kata tersebut dalam kalimat.
Konsentrasi : kesanggupan atau kemamouan yang diperlukan untuk mengerahkan pikiran dan
kekuatan batin yang ditunjukkan kesuatu sasaran tertentu sehingga dapat menguasai diri
dengan baik.
kekuatan batin yang ditunjukkan kesuatu sasaran tertentu sehingga dapat menguasai diri
dengan baik.
Lakon : penuangan ide cerita penulis menjadi alur cerita yang berisi peristiwa yang saling
mengait dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah cerita.
mengait dan tokoh atau peran yang terlibat, disebut juga naskah cerita.
Lakon satir : salah satu jenis lakon yang mengemas kebodohan, perilaku kejam, kelemahan
seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan
maksud membawa sebuah perbaikan.
seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan
maksud membawa sebuah perbaikan.
Latar peristiwa : peristiwa yang melatari adegan itu terjadi dan bisa juga yang melatari lakon itu terjadi.
Latar Tempat : tempat yang menjadi latar peristiwa lakon itu terjadi.
Latar Waktu : Waktu yang menjadi latar belakang peristiwa,adegan, dan babak itu terjadi.
Level : 1. Istilah pameran dan penyutradaraan untuk mengatur tinggi rendah pemain. 2. Istilah
tata suara untuk tingkat ukuran besar kecilnya suara yang terdengar.
tata suara untuk tingkat ukuran besar kecilnya suara yang terdengar.
Level : bila yang dapat dinaikkan aka diturunkan yang terdapat pada control desk.
Ligamen : jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang atau pembungkus sendiri.
Melodrama : Salahsatu jenis lakon yang isinya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang
menimbulkan rasa haru pada penonton.
menimbulkan rasa haru pada penonton.
Membran : selaput atau lapisan tipis yang sangat peka terhadap getaran.
Metcarpal : disebut juga dengan metatarsus atau orsa metatarsalia yaitu tulang pertama dari jari.
Mime : pertunjukkan teater yang menitik beratkan pada seni ekspresi wajah pemain.
Mimetic/Mimesis : peniruan atau meniru yang ada.
Mimik : elspresi gerak wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.
Mixed : jenis refleksi cahaya yang hasilnya bercampur antara refleksi difuse dan spekular.
Monolog : cakapan panjang seorang aktor yang diucapkan dihadapan aktor yang lain.
Noise : gangguan suara yang tidak diinginkan dalam memproses suara atau rekaman.
Observasi : kegiatan mengamati yang bertujuan menangkap atau merekam hal apa saja yang terjadi
dalam kehidupan.
dalam kehidupan.
Orchestra Pit : tempat para musisi orkestra bermain.
Origio : tempat otot timbul atau tempat asal otot yang terkuat.
Pageant : panggung kereta abad pertengahan yang digunakan untuk mementaskan teater secara
brekeliling.
brekeliling.
Panoramic : kesan suara yang terdengar pada telinga kiri atau telinga kanan.
Pantomimic : ekspresi gerak tubuh untuk menunjukkan emosi yang di alami pemain.
PAR : Parabolic Aluminized Reflector. Lampu yang menggunakan Reflector paraboa
terangkai dalam satu unit dengan lensanya.
terangkai dalam satu unit dengan lensanya.
Parafrase : latihan untuk menyatakan kembali arti dialog dengan menggunakan kata-kata kita
sendiri, dengan tujuan untuk memperjelas dialog tersebut.
sendiri, dengan tujuan untuk memperjelas dialog tersebut.
PC : 1. Plano Convex, jenis lensa yang permukaannya halus. 2. Jemis lampu yang
menggunakan lensa tunggal baik lensa plano convex atau peble convex.
menggunakan lensa tunggal baik lensa plano convex atau peble convex.
Peble Convex : jenis lensa yang permukaannya halus tapi belakangnya bergerigih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar